Termasuk hiasan manusia adalah kecintaan terhadap wanita.
Nabi juga menyatakan sebaik-baik hiasan adalah wanita shalihah. Tidak dapat dipungkiri
bahwa wanita memiliki daya tarik tersendiri bagi lawan jenisnya. Dan hal ini
sepertinya disadari oleh kaum wanita sendiri sehingga mereka terus berupaya
menjaga bahkan menambah agar dirinya tetap menarik. Banyak hal yang terus
diupayakan dalam kaitan ini dan di antaranya adalah dari segi fashion. Akhir-akhir
ini muncul berbagai mode pakaian untuk kaun wanita dari yang panjang sampai yang
mini. Dari yang tebal sampai yang tipis. Dan dari yang besar sampai yang ketat.
Untuk saat ini pakaian ketat
sudah menjadi trend mode yang tidak mengenal usia. Trend fashion
saat ini sepertinya mewajibkan kita untuk tampil trendi dan kurus. Saat ini,
iklan-iklan di media cetak dan elektronik juga menampilkan model-model cantik
dengan berpakaian ketat agar lebih menarik. Memang benar jika saat ini persepsi
orang tentang kecantikan adalah tampil langsing atau mungkin malah kurus dengan
pakaian yang ketat. Namun, kebanyakan orang tak menyadari dengan menggunakan
pakaian tersebut justru menimbulkan bahaya bagi dirinya. Banyak di antaran kalangan remaja yang gemar
mengenakan pakaian ketat tanpa mengetahui bahaya pakaian tersebut bagi
kesehatannya.
Berikut adalah bahaya
penggunaan pakaitat bagi kesehatan:
Dilihat dari sudut
pandang Islam, berpakaian yang baik, yaitu dengan memakai pakaian yang menutup
aurat kita. Hal tersebut bukanlah untuk menyusahkan kita, tetapi justru untuk
kebaikan kita. Rasulullah SAW bersabda, “Dua macam penghuni neraka
yang belum pernah kulihat sebelumnya. Orang-orang yang membawa cemeti serupa
ekor sapi yang dengan itu, mereka memukuli manusia. Dan para wanita yang
berpakaian namun telanjang. Mereka berjalan sambil bergoyang dan
berlenggak-lenggok. Kepala mereka ibarat punuk unta yang miring. Para wanita
ini tidak akan masuk surga dan tidak akan menghirup aromanya. Padahal
sesungguhnya aromanya tercium dari jarak sekian dan sekian.” (Mukhtashar Shahih
Muslim no. 1388)
Ibnu Abdil Barr berkata, “Nabi SAW mengatakan bahwa para
wanita yang mengenakan busana tipis lagi transparan dan tidak menutup auratnya,
maka secara lahir mereka berpakaian namun pada hakikatnya mereka telanjang.”
Namun sangat
disayangkan, fungsi pakaian sudah banyak berubah. Pakaian sudah tidak lagi
memenuhi fungsi sebagai kulit kedua tubuh manusia. Ia kini lebih berperan
sebagai penghias dan aksesoris tubuh manusia. Bahkan tidak jarang banyak wanita
yang bangga berperilaku menyerupai kera atau sapi, tidak berpakaian (misal: di
film, website, atau tabloid). Mereka menganggap bahwa pakaian ketat nan seksi
identik dengan modern. Tentu pemikiran tersebut salah besar. Modern identik
dengan kemajuan cara berpikir ilmiah dalam ilmu pengetahuan.
Dalam banyak
penelitian di bidang kedokteran,
pakaian ketat ternyata menyebabkan banyak gangguan kesehatan. Di antara bahaya-bahaya tersebut antara
lain :
Dr. Malvinder Parmar dari Timmins &
District Hospital, Ontario, Kanada, baru-baru ini menyatakan bahwa celana ketat
sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah
paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit
atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya.
Dalam tulisannya di Canadian Medical
Association Journal, Parmar mengakui, setahun terakhir ini kedatangan cukup
banyak pasien yang bisa dikategorikan sebagai korban paresthesia. Dia sudah
mengobati sedikitnya tiga wanita berusia 22 – 35 tahun yang mengeluhkan rasa
panas dan gatal di sekitar paha. Gangguan saraf ringan itu terjadi lantaran
mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam
bulan terakhir.
Hasil penelitian Parmar menunjukkan,
kelainan itu menjadi permanen selama celana ketat sepinggul melilit di tubuh.
Itu sebabnya Parmar menyarankan menjauhi segala macam pakaian ketat selama
terapi.
Menurut dr. Andradi Suryamiharia
Sp.S(K), spesialis saraf yang sehari-harinya bertugas di RSUPN Cipto Mangun Kusumo,
Jakarta dan staf pengajar FK-UI itu, sebagai gangguan saraf, paresthesia
gampang dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi
mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang
berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan,
infeksi, maupun gangguan metabolisme.
2. Ancaman Jamur
Menurut dr. Kusmarinah Bramono Sp.KK,
spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasarnya semua jenis pakaian ketat
berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul
maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah kelembaban
yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban
jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan
jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan
dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai
sumber penyakit kulit mesti diwaspadai.
Idealnya, di negara tropis seperti
Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harus dihindari.
Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan yang keluar
dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika
tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis
jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau
kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang
basah dan gatal.
3. Berbekas Hitam
Sesuai namanya, gejala gatal dan
beruntusan yang menjadi trade mark sang dermatitis hanya muncul bila
terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek
tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat
pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau
terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka. “Celana ketat terutama berpengaruh pada
kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya mungkin cuma radang ringan. Tapi,
kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal
paha,” kata Kusmarinah Bramono. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri
dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama
sekali. Namun, Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak
bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan.
Jenis penyakit kulit lain yang biasa
menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya
bentol-bentol minip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol
sebesar biji jagung hingga bibir bengkak.
Biduran bisa muncul di bagian tubuh
mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari,
biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian.
4.
Kanker Ganas Melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer telah
menemukan bahwasanya perempuan berpakaian ketat atau transparan, berpotensi mengalami berbagai penyakit
kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah
kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip
beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih
berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki.
Penyakit ini disebabkan sengatan
matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur tubuh
yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika
di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan
kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah
seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja,
kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata,
kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah
yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang
darah, lalu menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur
tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena
adanya dua ginjal yang menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya
ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Penyakit ini juga menyerang
janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker
ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum bisa mengobati kanker ganas
ini.
5. Kemandulan
Pakaian ketat dapat menyebabkan
kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak
berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu
dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim (Al-Istanbuli, 2006).
Darah terganggu, menyebabkan varises
dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama
adalah membuat bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang punggung. Pakain
ketat dan transparan tenyata sangat berbahaya menurut majalah kedokteran di
Inggris, pakaian ketat yang di kenakan dalam waktu panjang dapat menyebabkan Kanker
Milanoma. Menurut penelitian ilmiah pakaian
ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang,
setelah beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan
kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga
kaki mereka dari kanker ganas tersebut.
Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang sangat
berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada kulit, atau
tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (melanosit ) yang
muncul pada kulit
Dan penyakit ini terkadang mengenai
seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah
munculnya bulatan berwarna hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil
saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar
ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini disertai pertumbuhan di
daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha),
menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya.
Dalam beberapa kasus kanker milanoma
juga menyerang tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang
ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam. Janin
juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker
ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar
mampu menyembuhkan kanker ganas ini.
6.
Mengganggu mobilitas usus
Menurut Dr Octaviano Bessa, seorang
internis dari Stamford, Connecticut menuturkan penggunaan celana yang terlalu
ketat dapat mengganggu motilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang
merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah
makan. Namun terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa kondisi tersebut
disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat.
7.
Memicu pembekuan pembulu darah
Penggunaan pakaian ketat juga akan
mengganggu gerakan tubuh yang dapat memicu timbulnya pembekuan darah di
dalam pembuluh darah, membuat aliran.
Hasil penelitian yang dilakukan di
negara John Bull (Inggris), menyebutkan bahwa endometriosis (suatu gangguan
yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena
disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama
bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium
(selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di
indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Celana ketat khususnya berbahan jeans
memang menjadi busana favorit dalam berbusana, tapi apa sobat tau bahwa celana
jeans itu gak mudah menyerap keringat? nah timbunan keringat ini yang ada di
sekitar daerah tersebut kerap menimbulkan masalah, antara lain timbulnya jamur,
keputihan, ataupun gatal-gatal yang sangat mengganggu.
Bila hal ini dibiarkan terus menerus,
maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ intim wanita. Bila sudah
menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang wanita akan mengalami berbagai
gangguan.
Perlu diketahui bahwa jamur itu sangat
suka suasana lembab. ia akan tumbuh subur. Nah jika menggunakan celana ketat
jeans otomatis daerah lipatanya akan menjadi lembab apalagi jika dipakai
seharian itulah salah satu yang menjadi munculnya keputihan
9.
Memperburuk kualitas sperma dan menyebabkan kemandulan
Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan
pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu jumlah sperma
yang biasanya 60 juta per mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20 juta
per mililiter. Setelah dilakukan penelitian mendalam ternyata masalahnya masih
terjadi pada skrotum lapisan yang melindungi penis. Suhu yang tidak normal pada
skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada
kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar disekitar penis
tentu akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi
sperma.
Kurang lebih sama saja dengan wanita,
penggunaan celana ketat bisa menimbulkan ‘kekurangan udara’ terutama kepada
organ vital.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai
36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik
menjadi 37 derajat celcius. Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat
sperma. Sebuah penelitian membuktikannya dengan mengambil sampel pria yang suka
mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta
permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun drastic
sepertiganya, yakni 20 juta permililiter.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata
masalahnya terletak pada skrotum. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena
celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma loh sobat kenapa?
karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar Organ vital. Ini
akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi
sperma, dan bila diteruskan akan menjadi gatal dan akan menjalar ke bagian buah
zakar.
Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak
pada kesuburan kalian, walaupun secara genetik kamu termasuk keturunan yang
subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat bisa menurunkan
kualitas kesuburan.
10. Menyebabkan
pingsan
Mungkin terdengar ekstrim tapi hal ini
sering dialami oleh beberapa wanita. Meski korset sudah tidak popular lagi,
pakaian sejenis itu dapat mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan
hal ini akan mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil
oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk
pakaian dalam pernikahan, bustier, dan spandek.
Terlalu ketat juga akan menyebabkan
naiknya cairan asam lambung karena tekanan yang terlalu besar pada perut. Hal
ini dapat meningkatkan tekanan di daerah abdominal yang akan menyebabkan asam
lambung naik ke kerongkongan.
Melihat dapaknya terhadap kesehatan
maka berpikirlah dengan bijaksana jika Anda bermaksud membeli pakaian dengan
ukuran yang lebih kecil dari ukuran tubuh Anda. Janganlah mengambil resiko
untuk tampil seksi dan trendi namun hal tersebut justru dapat menyebabkan efek
yang buruk bagi diri anda.
Demikianlah bahaya dari pakaian ketat
dilihat dari sisi medis. Tentu lebih banyak lagi bahaya yang timbul akibat
wanita/pria berpakaian ketat jika dilihat dari sisi Dien, psikologi, dan
sosial. Namun yang sedikit ini semoga menjadi pelajaran bagi kita semua.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, untuk itu saya pribadi menghimbau
kepada para remaja untuk tidak mengedepankan fashion yang berdampak buruk bagi
kesehatan anda. Masih bisa dijumpai pakaian modis yang aman untuk kesehatan
pribadi anda.
smakin ketat smakin hot...(panas laur dalam)
BalasHapuspenjajahan berpakaian....!
Gunakan yang nyaman dan segar saja!
HapusLamanya dimana telah gabung bersama ACY, ane dimana bangga dan puas deh om dengan telah gabung nya bersama ACY ini, dengan segala fasiltias terbaik di berikan, dengan bonus yang ada juga menarik, dan semoga aja ACY ini dapat di pertahankan dan di kembangkan deh agar ane dapat lebih lama lagi untuk merasakan aman, nyamant rading forexnya bersama ACY ini
BalasHapus