Senin, 03 Desember 2012

VERIFIKASI DATA HASIL BELAJAR



Verifikasi data adalah pemeriksaan terhadap data yang telah diperoleh  melalui penyekoran hasil tes. Verifikasi ini dilakukan, untuk memastikan apakah data-data yang telah terkumpul tersebut sudah benar semua atau masih mungkin mengandung kesalahan. Jika ternyata dalam sekumpulan data tersebut ditemukan kesalahan, langkah verifikasi ini kemudian membuktikan, apakah data yang ditemukan salah tersebut memang salah, atau tidak. 
A. Tanda-tanda Kesesatan
Langkah pertama dalam verifikasi ini adalah, memastikan ada tidaknya kesalahan dalam sekumpulan data yang telah dikumpulkan. Untuk mengetahui hal tersebut, kita dapat berpedoman pada, ada tidaknya tanda-tanda kesesatan. Jika dalam data-data tersebut terdapat tanda-tanda kesesatan, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut mengandung kesalahan. Dan sebaliknya, jika tidak terdapat tanda-tanda kesesatan berarti data tersebut sudah benar. Adapun tanda-tanda kesesatan tersebut antara lain:
1.      Jika data yang kita kumpulkan memberikan gambaran yang berbeda dengan gambaran-gambaran yang telah kita peroleh sebelumnya, berdasarkan hasil-hasil evaluasi yang telah kita lakukan. Apalagi kalau perbedaan-perbedaan itu tampak mencolok (tidak logis).
Contoh: berdasarkan tes-tes yang pernah dilakukan, Ahmad dapat dikategorikan sebagai siswa cerdas karena selalu mendapatkan skor tinggi. Akan tetapi pada tes yang sekarang diadakan Ahmad memperoleh skor rendah, yang menggambarkan Ahmad sebagai siswa kurang pandai.
2.   Jika distribusi data yang kita peroleh jauh menyimpang dari distribusi normal berdasarkan pada evaluasi-evaluasi sebelumnya. Misalnya, berdasarkan tes-tes yang lalu, kelas C adalah kelas yang memiliki tingkat kepandaian tertinggi karena perolehan skor para siswanya rendah-rendah. Akan tetapi pada tes yang sekarang diadakan para siswanya mendapatkan skor tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa kelas C adalah kelas yang pandai. Atau orang satu kelas skornya tinggi semua.
Jadi, jika dalam data yang kita kumpulkan terdapat kasus-kasus sebagaimana di atas, maka data tersebut dikatakan mengandung tanda-tanda kesesatan. Akan tetapi, data-data tersebut belum tentu salah. Artinya, Ahmad yang cerdas tetapi mendapat skor rendah dan kelas C yang memiliki tingkat kepandaian rendah tetapi para siswanya mendapatkan skor tinggi itu belum tentu salah. Dan untuk mendapatkan kepastian, apakah data-data tersebut benar atau salah dibutuhkan verifikasi (pembuktian) data.
B. Kemungkinan Sumber-Sumber Kesalahan
Setelah mendapatkan keyakinan adanya kesalahan (ketidaknormalan) terhadap data yang dikumpulkan, selanjutnya dapat cari kemungkinan sumber-sumber kesalahan tersebut. Menurut Mukhtar Buchari, ada beberapa hal yang mungkin menjadi sumber kesalahan. Hal-hal tersebut antara lain:
1.      Kurang sempurnanya alat-alat evaluasi (soal-soal tes). Misalnya: tes yang digunakan kurang sempurna susunannya, menimbulkan banyak pemahaman sehingga membuat bingung peserta tes dan lain-lain.
2.      Kesalahan yang mungkin ditimbulkan oleh kurang sempurnanya prosedur pelaksanaan evaluasi yang dilakukan. Misalnya: pada waktu pelaksanaan tes terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak lazim, seperti kegaduhan dan lain-lain.
3.      Kesalahan yang mungkin ditimbulkan oleh kurang sempurnanya cara pencatatan hasil-hasil evaluasi (kesalahan dalam menyekor).
C. Prosedur Verifikasi
Setelah kita mempunyai gambaran tentang sumber-sumber kesesatan dari sekumpulan data, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan pemeriksaan terhadap sumber-sumber tersebut, untuk mengetahui sumber manakah yang menimbulkan  kesesatan tersebut. Apakah pada alat evaluasi, pada pelaksanaan, atau pada penyekoran. Terhadap ketiga hal tersebutlah selanjutnya kita lakukan pemeriksaan:
  1. Kita periksa item-item. (ini bagi ketidaknormalan bagi hasil tes secara kelompok). Jika ternyata pada item-item tersebut tidak ditemukan kesalahan, yang berarti kesalahan tidak terdapat pada konstruk soal tersebut, selanjutnya pemeriksaan dilanjutkan pada sumber kesalahan yang selanjutnya.
  2. Kita tinjau kembali bagaimana proses tes berlangsung. Apakah keadaan normal atau terjadi kecurangan-kecurangan. Jika keadaan juga normal, maka pemeriksaan kita lanjutkan pada sumber kesesatan berikutnya.
  3. Kita periksa kembali pencatatan skornya. (ini pada kasus individual). Apakah ada kesalahan atau tidak. Jika di sini juga tidak didapatkan kesalahan maka data tersebut memang benar adanya. Sehingga bisa diteruskan pada langkah berikutnya, yaitu pengolahan data (mentah menjadi standart).